Sabtu, 05 Juli 2014

CITA-CITA TINGGI MEMBANGUN PAPUA

Memiliki pendidikan yang tinggi dan melanjutkan kuliah di kota besar di perguruan tinggi yang beken, tentu menjadi impian anak muda, setelah lulus melanjutkan impian bekerja di kota besar walaupun gajinya nnti kecil yang penting ada semua fasiltas lengkap itu lebih baik. tak begitu banyak anak-anak dari indonesia timur yang memiliki impian dan cita-cita yang besar untuk membangun daerah asalnya, mungkin untuk jaman sangat susah untuk ditemukan orang seperti ini.
ada juga jenis orang kedua kuliah hanya untuk bekerja walaupun ujung-ujungnya akan kembali juga kedaerah asal, mereka jarang memiliki pedoman dasar untuk memajukan daerahnya sendiri yang penting gaji besar, rumah kaya, keluarga tercukupi saya sudah senang . memang tak salah untuk memiliki pemikiran seperti ini. namun apa tak memiliki impian yang besar untuk membangun daerahnya karena benar-benar cinta untuk kemajuan daerahnya?
menjadi dasar inilah yang membuatku untuk berpikir setelah menyelesaikan kuliahku dijogjakarta aku ingin mengabdi penuh kepada daerah papua, walaupun kenyataannya selama aku kuliah tidak ada satu pun dana dari pemerintah papua untukku.
dalam proses kehidupanku, aku memang terlahir dan menghabiskan masa pendidikanku di jogja, dengan biaya hidup dan sekolah yang ku peroleh dari yayasan griya kasih victory yang menaungi sebuah panti asuhan, disitulah aku menghabiskan masa-masa pendidikanku 9 tahun. tumbuh menjadi pribadi yang ambisi membuatku berjuang untuk menjadi seorang penyanyi terkenal diseluruh dunia. di aku masa kecilku dulu tak begitu bahagia, tak memiliki banyak teman dimusuhi teman-teman sekelas, dibuli sudah menjadi makanan sehari- hariku, walaupun aku termasuk pintar aku tetap saja tak memiliki banyak teman.
ambisi yang besar itu bertambah seiring perjalanan hidupku, menginjak masa kuliah di tahun 2011, keinginan ku untuk bekerja dan meniti karir dijakarta semakin mendalam. aku melakukan segala kegiatan yang berkaitan dengan semua cita-citaku dari menyanyi, mengikuti audisi sampai bermain drama. jatuh bangun memang aku melewatinya semua.
kehidupan terus berlanjut dimasa semester akhir kuliahku, di kampus mengadakan kkl untuk setiap mahasiswa semester akhir. banyak tempat yang aku masuki surat untuk magang. dari keinginanku di rcti jakarta, kompas tv, hingga koran jakarta post yang masih group dengan kompas tv, namun semuanya tak kesampaian.
aku binggung pada saat itu dua bulan aku menunggu namun tak ada jawaban, seiring waktu berjalan waktulah yang menjawab, diakhir bulan februari tahun 2014 ini, aku bisa menunaikan tugas magangku di raja ampat berkat bantuan kaka iparku.
memang tak selamanya mendung itu akan gelap, suatu saat ia akan menjadi cerah. kelabu masaku di jogja saat menjadi pembelajaran buatku di masa hidupku, di raja ampat aku memulai semua dari awal, kota baru yang belum ku kenal sama sekali. di sepanjang melakukan magang aku mulai mengerti dan mengenal lebih dekat dengan budaya maupun masyarakat raja ampat, melihat warna perbedaan dalam hidupku, menjadikan lebih bersemangat melakukan magang ku di sana.
alam yang luas, manusia yang berbudaya telah menanamkan bibit untuk mencintai sesamaku disana.
bersyukur pengalaman tinggal di jogja, kehidupan keras dijalan-jalan jogja menumbuhkanku untuk menghargai dan memiliki semangat memberikan apa yang aku miliki. jalan tuhan yang ia ijinkan dalam hidup ku, itu memang aku rasakan sakit namun, mengajarkan kerasnya kehidupan ini.
sekembali magang di raja ampat, aku mula bertekad untuk membangunkan papua tanah kelahiran ku, dengan apa yang aku miliki tak perlu harus dengan uang yang banyak. aku ingin menyatuh lagi dengan kehidupan papua.
walaupun tak tersentuh oleh dana pemerintah papua sepanjang aku berpendidikan.
aku ingin membangun daerahku dengan tulus hati tak perlu imbalan, dengan meihat senyum dan keberhasilan mereka suatu saat, menjadikanku wanita papua yang bangga akan papua. i love papua.#meysaba* salam dua dari#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar