Begitu
banyaknya kuliner di Indonesia membuat kita semakin susah untuk mengingatnya.
Setiap daerah mempunyai kuliner
adalannya masing- masing. Terlebih lagi didaerah asal ibuku, yaitu di Kei,
atau yang lebih kita ketahui dengan Tual, Maluku Tenggara. Tual juga banyak
memiliki makan khas daerah, salah satu makanan khas daerah yang akan ku
ceritakan adalah, “Embal”.
Ya, Embal adalah makanan khas daerah andalan daerah asal ibuku, kata
orang sana jika kamu belum memakan Embal
kamu bukan orang sana. Terasa bisa saya benarkan kalimat ini, masa sebagai
seorang yang berdarah Evav (sebutan
untuk masyarakat Kei), belum pernah merasakan Embal ini.
Embal
terbuat dari singkong yang telah menjadi tepung, tapi tepung yang dimaksudkan
disini adalah tepung buatan sendiri.
Zaman aku kecil dahulu aku sering melihat proses pembuatan tepung
singkong dari nenekku sendiri. singkong yang diambil dari kebun akan diparut,setelah
proses pemarutan singkong yang telah diparut dimasukan kedalam karung. Setelah
itu ia akan ditekan oleh batu dan di biarkan semalam, agar air dari singkong
tersebut menjadi tepung.
Setelah proses menjadi tepung,
tepung dari singkong ini bisa kita gunakan membuat Embal. Memang ada cara khusus dalam pembuatan
Embal, dan ada alat khsus untuk
pembuatannya. Perlu diketahui Embal
memiliki banyak varian, seperti yang aku ketahui, ada Embal Kacang yang rasanya manis karena terbuat dari kacang, Embal Bubuk Hug Embal yang dibuat seperti nasi goreng, Embal Love karena bentuknya yang seperti buah hati maka disebut Embal Love, Embal Tumpeng yang dicampur
dengan gula merah Embal yang satu
tidaklah awet, dan masih banyak lagi jenis Embal
yang belum aku ketahui.
Ada Embal yang jika kita makan rasanya hambar dan ada Embal yang kita makan rasanya manis.
Untuk embal yang rasanya hambar biasa temani oleh ikan dan sayur daun pepaya, atau
bisa kita tambah dengan lauk- pauk
kesukaan kita. Terkhususnya untuk Embal Love
dan Embal Kacang dua jenis Embal ini bisa bertahan sampai tiga bulan
lebih, biasanya dua jenis Embal ini
dimakan dipagi hari dan sore hari. Untuk dua jenis Embal ini bisa kita temani dengan teh atau kopi untuk penambah rasa
manis. Embal memang kuliner yang
selalu merindukan bagi kami masyarkat Kei, mau dimanapun kami merantau Embal selalu menjadi makanan yang selalu
dirindukan.
So, buat kita jika suatu saat kita
berwisata ke Tual Maluku Tenggara jangan lupa untuk mencoba kuliner khas yang
satu ini. J MEY SABA
boleh mampir ke kirim ceritamu. share info saja buat para blogger. sebab tulisannya cukup unik saya lihat
BalasHapusoke thanks kawan atas infonya :)
BalasHapus