Sebuah usaha yang membutuhkan
komitmen yang tinggi.
Seperti
itu juga usaha para tenaga kerja di
Kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih. Mereka berusaha untuk terus
memperkenalkan Kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih ketingkat dunia.
Kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih
menyimpan beranekaragaman sumber daya alam dan potensi wisata yang telah dan
akan terus di kembangkan dan dilestarikan. Tentu saja setiap tempat wisata memiliki
potensi wisata yang diunggulkan untuk keistimewaan tempat wisatanya. Begitu pula Kawasan Taman Nasional Teluk Cendrawasih,
memiliki keanekaragaman sumber daya alam yang tinggi, selain itu memiliki
potensi wisata yang tinggi. Dengan tingginya keanekaragaman sumber daya alam
dan obyek wisata diharapkan Taman Nasional Teluk Cendrawasih menjadi salah satu
tujuan utama bagi para peneliti, wisatawan dan pemerhati konservasi. Adapun potensi
wisata yang ada di TNTC yaitu: terumbu
karang, pemandangan bawah laut yang indah, sumber air panas, budaya (tarian,
adat- istiadat, makanan,dsb), religih, sejarah, keindahan pantai serta
pengamatan flora dan fauna. Dan sekitar tiga tahun terakhir ini , atraksi hiu
paus (whale shark) menjadi salah satu
objek wisata dikawasan TNTC yang paling banyak diminati wisatawan selain diving.
Memang mungkin terasa asing
ditelinga kita tentang TNTC ini, berbeda dengan Raja Ampat sudah sangat kita
tahu, bahkan dimana-manapun Raja Ampat sudah menjadi tempat primadona untuk
tujuan diving maupun snorkling. TNTC merupakan tempat wisata
yang terletak di kabupten Wasior propinsi Papua Barat dan sebagian kabupaten
Nabire Propinsi Papua. Keindahan tntc telah saya jelaskan diatas memiliki daya
tarik tersendiri, tak jauh berbeda dengan Raja Ampat, TNTC juga memiliki
keindahan alam yang hampir sama.
Banyak hal yang terus dilakukan oleh
Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC) untuk terus
mempromosikan TNTC ketingkat mancanegara maupun nasional. Meliputi proses
penunjang sarana –prasarana untuk kemudahan ke TNTC, adapun sarana- prasarana
untuk menunjang wisata TNTC saat ini, antara lain; Resort di Kali Lemon yang
merupakan milik swasta, pondok wisata, dan fild
station (hibah dari wwf-indonesia). Sarana- prasarana yang ada saat ini
dirasakan masih kurang, beberapa alternatif yang bisa dilakukan untuk
mengantisipasi minimnya tempat penginapan bagi wisatawan adalah menyewa rumah
penduduk sebagai tempat menginap, sedangkan untuk menyediakan peralatan selam,
pihak balai besar TNTC bekerjasama dengan pihak swasta untuk jasa penyewaan
alat selam. jasa telekomunikai juga
dirasakan masing kurang, untuk mengatasi masalah ini bala besar TNTC bisa
memberikan masukan pada pemerintah daerah untu membangun menara base transceiver station( BTS). dan
promosi yang telah dilakukan dengan mengikuti pameran, pemasangan iklan- iklan
ditempat publik seperti dibandara dan pelabuhan, promosi melalui buletin,
pengungahan video ke internet, dan pengenalan kesekolah- sekolah. Dengan adanya
promosi yang cukup itensif beberapa tahun terakhir jumlah pengunjung ke Taman Nasional Teluk Cenderawasih meningkat signifikan. Berdasarkan data base
pengunjung pada tahun 2009 jumlah kunjungan kekawasan TNTC adalah 56
pengunjung, pada tahun 2010 adalah 39 pengunjung, pada tahun 2011 meningkat
menjadi 741, dan pada tahun 2012 jumlah pengunjung 1764. Dan sampai bulan
agustus tahun 2013 jumlah pengunjung kawasan kawasan TNTC sebesar 1318
pengunjung. Meningkatnya jumlah
pengunjung memberikan dampak positif bagi penerimaan negara bukan pajak (PNPB).
Sangat diacungkan jempol kepada para
pekerja dari BBTNTC, yang terus dan terus berjuang untuk mempromosikan TNTC,
walaupun tahu mereka sebagian besar bukanlah penduduk asli papua. Hanya
kecintaan pada papua yang mampu melulukan hati mereka untuk mempromosikan TNTC di dalam maupun luar negeri. @_@Mey saba
Sumber:
Balai
Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih, 2013.
Buletin
Tritanis Edisi III Desember 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar